![]() |
Suasana belajar di Tanoker Ledokombo. Foto dari tanoker.org |
Jember makin rame. Sektor
pendidikan semakin maju, investasi juga semakin menggeliat. Didukung oleh
sarana transportasi yang lengkap dan mudah, ditambah fasilitas akomodasi yang
juga lengkap dan variatif, Jember semakin dilirik oleh banyak kalangan. Baik sebagai
tujuan wisata, pendidikan, bisnis, maupun penelitian. Nah, untuk tujuan yang
terakhir ini, sebagai rujukan penelitian, ternyata sejumlah destinasi wisata
Jember menjadi rujukan penelitian untuk dipelajari bahkan menjadi role model
di tingkat nasional bahkan dunia. Keren kan? Jember ternyata tidak hanya
memiliki kecantikan dan keunikan alam dan sosial yang menarik untuk dikunjungi,
namun juga dipelajari dan menjadi rujukan.
Dalam post kali
ini, saya merangkum 5 destinasi wisata Jember yang tidak hanya dikunjungi untuk
dinikmati keindahannya, namun juga dipelajari konsepnya, bahkan tak jarang
kemudian diaplikasikan di tempat lain.
1.
Puslitkoka
Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia atau disingkat Puslitkoka, merupakan salah satu destinasi
wisata edukasi yang cukup tersohor di Jember. Tempat ini, terutama menjadi
pilihan destinasi anak-anak sekolah. Karena di sini, anak-anak tidak hanya
berekreasi namun juga belajar bagaimana coklat yang umumnya menjadi favorit
anak-anak, diproses untuk kemudian diolah menjadi sejumlah varian, baik untuk
makanan, minuman, ataupun perlengkapan mandi. Anak-anak jadi tahu, bahwa coklat
tidak hanya berupa minuman, cake, namun juga bisa berbentuk sabun. Mereka juga
tahu bahwa coklat diolah dari kakao sebagai bahan bakunya. Lalu pada akhirnya
mereka juga tahu, bahwa Indonesia dan Jember khususnya, adalah salah satu
penghasil kakao terbesar dunia. Indonesia merupakan
negara produsen kakao terbesar kedua di dunia setelah Pantai Gading. Luar biasa kan?
![]() |
Ada restonya juga, dengan aneka menu dari coklat.... |
Di Puslitkoka yang kini
dikemas dengan lebih apik dan rekreatif, pengunjung tidak hanya akan disuguhi
hamparan kebun, namun juga sejumlah fasilitas rekreasi pada umumnya, seperti
kolam renang, café, dan kebun holtikultura. Ada kendaraan khusus yang bisa
dipergunakan untuk mengelilingi area Puslitkoka yang cukup luas. Kian hari,
pengunjung Puslitkoka yang terletak sekitar 20 menit dari pusat kota ini, kian
ramai didatangi pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota.
Sekarang, mari kita ulas
nilai sejarah dan urgensi Puslitkoka yang mungkin belum dikenal luas.
Puslikoka seyogyanya merupakan
peninggalan Hindia Belanda, yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1911 dengan
nama Besoekisch Proefstation, Lalu pada 20 mei 2016, bertepatan
dengan Hari Kebangkitan Nasional, Menristekdikti meresmikan Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia menjadi Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao (Coffee and Cocoa Science Techno Park-CCSTP). Ini karena
Puslitkoka telah memiliki sejumlah fasilitas yang cukup yakni
: (1) Taman eduwisata kopi dan kakao terlengkap di Asia, (2) Plasma nuftah kopi
terbesar se-Asia Pasifik, (3) Plasma nutfah kakao terbesar se-Asia, (4)
Perpustakaan kopi dan kakako terlengkap se-Indonesia, (5) Pabrik pengolahan
hilir kopi dan kakao, dan (6) Unit workshop alat mesin pengolahan dan
pertanian.
Selain sejumlah
fasilitas di atas, Puslitkoka juga memiliki area yang luas dan memadai. Dari
sisi inovasi ipteknya, Puslit kakao telah menghasilkan klon baru tanaman kakao
(Theobroma Cacacao L), hasil kultur jarigan dan pemuliaan kakao Sulawes
i – 1, yang diberikan nama oleh Menristekdikti, yaitu Monasa dan Hanasa. Monasa
dapat menghasilkan buah hingga 4,8 ton per hektar dan Hanasa mencapai 3,2 ton
per hektar melebihi kakao Sulawesi – 1 hanya 2,2 ton per hektar. Untuk kopi,
telah dilakukan persilangan klon antara klon Quilo yang tahan hama dan klon
dari kopi Robusta BP-409 yang rendah tingkat keasamaannya, menjadi “Kopi
Super”. Produksi bibit kopi dan kakao terus meningkat, dalam empat tahun
terakhir mencapai 70 juta batang. Sangat menarik untuk diteliti bukan?
2. Museum Tembakau dan Perusahaan Cerutu
Selain menjadi penghasil kakao terbesar
bahkan sejak jaman Hindia Belanda, Jember juga dikenal sebagai penghasil
tembakau kelas dunia. Jember bersaing dengan Kuba yang sejak dahulu dikenal
sebagai pengahasil cerutu dan tembakau terbaik dunia. Terdapat dua jenis tembakau
yang sangat populer dan familiar dari hasil olahan produksi Jember ini, yakni
jenis kasturi dan nag oost .
sebagai salah satu wilayah penghasil tembakau
terbaik pemerintah kabupaten Jember mulai mengenalkan potensi ini kepada
khalayak luas salah satunya adalah dengan mendirikan museum tembakau. Dari
museum inilah kita dapat mengetahui bagaimana proses dimana tembakau diolah
dari awal hingga proses siap ekspor. Selain daun tembakau dari jenis kasturi
dan nag oost, di museum ini dihadirkan pula cacahan daun tembakau
dari daerah lain seperti tembakau rajang Maesan (Bondowoso), Tanjungsari
Tasikmalaya, Paiton, Sumenep, Bojonegoro dan Sinjai.
Museum Tembakau juga dilengkapi dengan
alat-alat yang digunakan untuk proses pengolahan tembakau seperti mesin
pemotong maupun mesin pencacah. Di museum ini juga terdapat perpustakaan yang
berisi literatur mengenai Jember secara umum dan tembakau serta hal yang
berkaitan lainnya. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan lukisan tarian khas
Jember (Labako), lukisan orang menghisap cerutu, lukisan seorang petani yang
sedang menanam tembakau di sawah, dan sebagainya yang berhubungan dengan
tembakau.
Museum yang dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember Dinas
Peindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim ini berada di Jalan Kalimantan
Nomor 01 Jember. Lokasinya berdekatan dengan Kampus Universitas Jember. Sangat
strategis dan mudah dijangkau. Sehingga sayang untuk dilewatkan saat Anda
berkunjung ke Jember.
Selain sebagai penghasil tembakau kelas dunia, Jember juga adalah penghasil cerutu terbaik kedua di dunia setelah Kuba. Boss Image Nusantara (BIN) Cigar adalah salah satu produsen cerutu terbesar di Jember yang produknya sudah diekspor ke sejumlah negara seperti negara-negara Uni Emirat Arab, Singapura, dan Malaysia. Yang terbaru, BIN Cigar juga mengekspor cerutunya ke Denmark. Sebagai salah satu produk unggulan sekaligus destinasi wisata edukasi di Jember, BIN Cigar seringkali mendapat kunjungan dari mahasiswa manca negara dan mahasiswa lokal yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan cerutu mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, petik, hingga proses pembuatan cerutu melalui video. Mereka bahkan praktik membuat cerutu sendiri. Seperti kunjungan sejumlah mahasiswa dari 11 negara pada Jum'at (20/7/18) lalu. Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Filipina, Thailand, Inggris, Jepang, Korea, Laos dan negara lainnya. Lokasi BIN Cigar relatif dekat dengan pusat kota dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Yakni di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember.
3. Tanoker Ledokombo
Selain sebagai penghasil tembakau kelas dunia, Jember juga adalah penghasil cerutu terbaik kedua di dunia setelah Kuba. Boss Image Nusantara (BIN) Cigar adalah salah satu produsen cerutu terbesar di Jember yang produknya sudah diekspor ke sejumlah negara seperti negara-negara Uni Emirat Arab, Singapura, dan Malaysia. Yang terbaru, BIN Cigar juga mengekspor cerutunya ke Denmark. Sebagai salah satu produk unggulan sekaligus destinasi wisata edukasi di Jember, BIN Cigar seringkali mendapat kunjungan dari mahasiswa manca negara dan mahasiswa lokal yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan cerutu mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, petik, hingga proses pembuatan cerutu melalui video. Mereka bahkan praktik membuat cerutu sendiri. Seperti kunjungan sejumlah mahasiswa dari 11 negara pada Jum'at (20/7/18) lalu. Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Filipina, Thailand, Inggris, Jepang, Korea, Laos dan negara lainnya. Lokasi BIN Cigar relatif dekat dengan pusat kota dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Yakni di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember.
![]() |
Kunjungan 11 mahasiswa mancanegara ke BIN Cigar pada 20/7/2018 lalu. Foto dari http://dialogtvnews.com |
3. Tanoker Ledokombo
Beralih dari kekayaan dan keunikan alamnya
sebagai penghasil kakao dan tembakau kelas dunia, kita beralih ke destinasi
wisata Jember lain yang berbasis masyarakat. Yang tidak hanya banyak dikunjungi
untuk dinikmati keunikannya, namun juga menjadi rujukan pembelajaran dan
penelitian. Salah satunya yang banyak dikunjungi baik oleh wisatawan dalam
maupun luar negeri, adalah Komunitas Tanoker Ledokombo.
Tanoker atau Kepompong dalam bahasa Madura,
adalah sebuah komunitas belajar masyarakat di wilayah Ledokombo Jember.
Kegiatan komunitas terutama berfokus pada pengembangan potensi anak-anak
melalui proses pengorganisasian dengan pendekatan budaya. Dengan semboyan ‘bersahabat,
bergembira, belajar, berkarya’, saat ini sedang dilakukan pendampingan
anak-anak terutama setingkat SD dan SMP untuk dapat mengembangkan potensinya.
Mereka pada umumnya adalah putra-putri TKW/TKI, buruh tani, tukang ojek, supir,
pedagang kecil, guru dan pekerja rumahtangga.
Dalam perkembangannya, Komunitas Tanoker
tidak hanya memfokuskan kegiatannya pada anak-anak saja. Masyarakat sekitar
juga turut ambil bagian dengan mengembangkan Kampung Wisata Belajar Ledokombo. Melalui
konsep kampung wisata ini, penduduk setempat yang masih memiliki tradisi
dan budaya yang relatif masih asli, mengembangkan sejumlah potensi desanya untuk
menarik wisatawan berkunjung. Sejumlah potensi itu antara makanan khas, sistem
pertanian dan juga sistem sosial masyarakatnya. Sejumlah inovasi dikemas dengan
apik. Seperti permainan tradisional, musik tradisional, makanan dan minuman
tradisional, hingga souvenir yang bercirikan lokalitas setempat. Destinasi
wisata edukasi yang sayang untuk dilewatkan bukan?
4.
Taman Baca
Kreatif
Selanjutnya, hal menarik lain dari Jember
yang sayang untuk dilewatkan adalah sejumlah Taman Baca Masyarakat (TBM)
kreatif yang jumlah dan pertumbuhannya cukup pesat dalam beberapa tahun
terakhir. Ada beberapa nama taman baca di Jember yang namanya sudah meng-Indonesia,
bahkan dikenal juga di sejumlah negara, salah satunya TBM Kampoeng Batja.
TBM Kampoeng Batja didirikan oleh Bapak Iman
Suligi, seorang pensiunan guru yang juga seorang pegiat literasi di Jember.
Kampoeng Batja terletak tidak jauh dari pusat kota, namun lokasinya sedikit ‘nyempil’
di antara perumahan penduduk. Konsep yang ditawarkan oleh Kampoeng Batja adalah
perpustakaan kebun atau garden library. Sebuah inovasi untuk mendobrak persepsi
umum tentang perpustakaan yang identik dengan ruang tertutup. Di Kampoeng
Batja, membaca buku bisa dilakukan di teras ataupun gazebo. Di sana, selain
menikmati sejumlah koleksi bacaan yang jumlahnya ribuan dari berbagai jenis
buku, pengunjung juga bisa menikmati suasana alam. Di hari-hari tertentu juga
bisa sekaligus bermain panahan.
![]() |
Membaca di Kampoeng Batja bisa juga sambil duduk di tengah taman seperti ini..... |
Dengan fasilitas perpustakaan yang cukup lengkap,
area yang cukup luas dan representatif, Kampoeng Batja acapkali menjadi tujuan
wisata edukasi sejumlah lembaga pendidikan, mulai tingkat playgroup hingga
perguruan tinggi. Inovasi di bidang literasi ini membuat Kampoeng Batja mendapat
penghargaan dari Kemendikti sebagai TBM kreatif pada 2016 lalu. Menarik untuk
memasukkannya dalam list destinasi Anda saat berkunjung ke Jember.
5.
Pusat Studi Islam dan Al Quran
Selain dikenal dengan destinasi wisata alam dan sosialnya yang unik,
Jember juga memiliki julukan sebagai Kota Santri. Ini karena Jember memiliki
banyak pesantren dengan santri yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
Selain diburu oleh para santri, sejumlah pesantren di Jember juga menjadi
destinasi ‘wajib’ dalam ziarah Walisongo. Salah satunya, Pondok Pesantren Al
Qodiri.
Dalam lingkup destinasi wisata religi, Jember semakin diminati karena
memiliki sejumlah bangunan tempat ibadah yang legendaris dan fenomenal. Seperti
Masjid Chengho yang memadukan kebudayaan Islam dan China, juga Masjid Roudhotus
Sholihin yang tersohor dengan kemegahannya.

Selain dua hal di atas, Jember juga kian diminati untuk dikunjungi bahkan dijadikan sebagai tempat belajar dalam kurun waktu yang lama karena eksistensinya sebagai pusat studi Islam dan Al Quran yang semakin diperhitungkan di kancah regional, nasional, bahkan mancanegara. Agak sulit dipercaya ya? Saya juga berpikir begitu awalnya.

![]() |
Masjid Chengho saat malam hari, beberapa saat usai sholat Magrib.... |
Selain dua hal di atas, Jember juga kian diminati untuk dikunjungi bahkan dijadikan sebagai tempat belajar dalam kurun waktu yang lama karena eksistensinya sebagai pusat studi Islam dan Al Quran yang semakin diperhitungkan di kancah regional, nasional, bahkan mancanegara. Agak sulit dipercaya ya? Saya juga berpikir begitu awalnya.
Sebagai salah satu pusat studi Islam, adalah Sekolah Tinggi
Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember atau STDIIS yang menjadi salah
satu daya tarik utamanya. Perguruan tinggi ini menawarkan dua program studi sarjana,
yakni Prodi S1 Ahwal Syakhsiyah (Gelar sarjana Fikih Islam) dan Prodi S1 Ilmu
Hadits (Gelar sarjana Hadis). Kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dalam
Bahasa Arab. Sebagian besar kurikulumnya diadopsi dari Universitas Islam Madinah. Lembaga pendidikan dengan pengantar Bahasa Arab semacam
ini relatif masih langka sehingga STDIIS menjadi tujuan pendidikan banyak
santri dan mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air. Terlebih kini juga mulai
dibuka kelas untuk santriwati.
Dalam perkembangannya,
Yayasan Imam Syafii juga mendirikan sekolah untuk jenjang playgroup, TK, SD dan
SMP. Selain sekolah umum, didirikan pula sekolah khusus untuk menghafal Al
Quran atau yang dikenal juga dengan Kuttab. Selain Kuttab Imam Syafii, ada pula
Kuttab Al Fatih. Lembaga pendidikan lain yang juga concern mendidik
santrinya untuk menghafal dan mempelajari Al Quran adalah Yayasan Ibnu Katsir.
Cukup pesat sekali bukan perkembangan Jember sebagai pusat studi Islam dan Al
Quran dalam berbagai jenjang? Masyarakat Jember dan sekitarnya semakin punya
banyak pilihan. Dan Jember menjadi salah satu yang masuk dalam daftar. Bagi para pembelajar Al Quran, Jember seakan telah menjadi “Madinah
Kedua’ bagi mereka.
Yup, akhirnya tuntas sudah ulasan saya tentang 5 destinasi wisata Jember
yang juga menjadi tempat rujukan penelitian. Semakin penasaran untuk
berkunjung? Jangan khawatir. Moda transportasi ke dan dari Jember banyak
pilihan. Mulai dari jalur darat dengan kendaraan pribadi, travel, bus, ataupun
kereta api. Jalur udara juga tersedia yang untuk saat ini telah tersedia dua
jadwal setiap harinya.
Tak perlu khawatir juga soal penginapan dan akomodasi. Banyak hotel dan
penginapan dengan beragam pilihan yang tersedia. Soal kulinernya juga juara
dengan harga yang relatif ramah di kantong. Jadi, jangan ragu lagi untuk memasukkan
Jember dalam destinasi wisata Anda….
Referensi :
https://www.ristekdikti.go.id/kebangkitan-kopi-dan-kakao-indonesia-dari-jawa-timur/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/07/23/asyiknya-berkunjung-ke-museum-tembakau-di-jember
http://jatimprov.go.id/read/umkm/cerutu-produksi-jember
http://dialogtvnews.com/rokok-cerutu-bin-jember-dikunjungi-19-mahasiswa-dari-manca-negara/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/07/23/asyiknya-berkunjung-ke-museum-tembakau-di-jember
http://jatimprov.go.id/read/umkm/cerutu-produksi-jember
http://dialogtvnews.com/rokok-cerutu-bin-jember-dikunjungi-19-mahasiswa-dari-manca-negara/
* * *
wah keren2 dan wisata edukasinya juga patut dikunjungi
BalasHapusIya Mbak Tira, Jember punya banyak mutiara terpendam :)
HapusMbaaaa kok blognya jarang di_update lagiii
BalasHapus