![]() |
Add caption |
Awal saya mulai mencintai dan intens menulis, sarana
aktualisasi yang saya kenal saat itu hanyalah lomba menulis. Menulis di media
sebenarnya sudah tidak asing karena selain cukup aktif di pers mahasiswa,
sejumlah teman aktivis merupakan orang-orang yang aktif menulis di media.
Sayapun sempat mencoba rubric opini yang disediakan khusus bagi mahasiswa namun
tak pernah dimuat. Terus menerus gagal meski baru mencoba dalam hitungan jari,
membuat saya membangun persepsi bahwa menembus media itu sangatlah sulit.
Akhirnya, saya mencoba meng-qonaahkan diri memaksimalkan aktivitas dan minat menulis
hanya melalui kompetisi. Hingga suatu hari, seorang teman memotivasi saya untuk
menjajal menulis di media.