Menurut World Water Forum II di Den Haag pada Maret 2000, Indonesia diperkirakan menjadi salah satu
negara yang mengalami krisis air paling parah pada tahun 2025 nanti. Prediksi yang
sulit dipercaya karena saat ini kita
termasuk negara paling kaya air di dunia, yakni di peringkat kelima setelah
Brasil, Rusia, Cina dan Kanada. Meski demikian, kita tak bisa mengelak dan
menutup mata. Karena faktanya, indikasi bahwa krisis air akan menjadi masalah
serius bagi Indonesia, kian hari semakin nyata. Air
bersih yang semula mudah didapat, kini acapkali menjadi barang langka.
Rabu, 30 Januari 2013
Menyongsong Tapal Kuda ‘Bersyariah’
Sumber Foto : blog slamet-wiharto |
Meski perbankan syariah telah hadir di Indonesia sejak tahun 1992,
ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengenal apa dan bagaimana
perbankan syariah . Kondisi ini mengakibatkan kehadiran bank syariah di
suatu wilayah tidak serta merta mendapat respon positif dari masyarakat.
Harus ada kerja keras dan strategi yang jitu dari bank syariah sendiri
untuk bisa menarik simpati dan partisipasi masyarakat. Inilah salah satu
tantangan besar yang dihadapi oleh bank-bank syariah di wilayah Eks
Karesidenan Besuki yang dipioniri oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI)
diikuti Bank Syariah Mandiri (BSM) di Kota Jember.
Selasa, 29 Januari 2013
Berkompetisi, Siapa Takut?
![]() |
Foto : dari sini |
Ada
banyak cara dan sarana untuk mengaktualisasikan diri dalam dunia tulis
menulis. Untuk yang suka fiksi, bisa mengaktualisasikannya dalam bentuk
cerpen atau novel. Mengirimkannya ke media atau menerbitkannya menjadi
sebuah buku. Untuk yang suka menulis artikel ilmiah populer, media cetak
memberi ruang cukup terbuka untuk beraktualisasi diri. Ada satu sarana
lagi yang bisa dimanfaatkan baik untuk yang suka fiksi atau tulisan
ilmiah populer, yakni kompetisi menulis. Siapapun bisa menjajal kemampuan diri dalam menulis melalui kompetisi ini.
Senin, 28 Januari 2013
Mendongkrak Remitansi untuk PDB
![]() |
Sumber Foto : Kompas |
Wacana mengenai optimalisasi penerimaan alternatif negara selain pajak dan migas kian hari semakin menguat. Dalam jangka pendek, penerimaan alternatif diharapkan mampu menopang
pajak yang selama ini menjadi instrumen utama penerimaan negara dalam
rangka mengimbangi pengeluaran negara yang terus meningkat. Salah satu
yang menjadi buzzword saat ini adalah remitansi (remittance) atau
pengiriman devisa ke dalam negeri oleh tenaga kerja Indonesia (TKI). Remitansi dinilai sebagai devisa yang paling efisien dibandingkan devisa lain, karena tidak membutuhkan modal terlalu besar.
Minggu, 27 Januari 2013
Mereduksi Angka Bunuh Diri dengan Kasih Sayang dan Empati
![]() |
Foto dari detik.com |
Sabtu
sore 18 April lalu, tidak sengaja saya melihat tayangan berita di
televisi tentang seorang polisi yang bunuh diri. Diduga, sang polisi
nekad mengakhiri hidupnya karena depresi yang disebabkan oleh kasus salah tembak yang dilakukannya beberapa hari sebelumnya. Pihak keluarga
menyayangkan mengapa polisi tersebut tidak mencari solusi lain untuk
menyelesaikan masalahnya. Saya menyimak berita ini sampai selesai dengan
seksama. Padahal saya tak kenal polisi itu. Hanya saja, kasus bunuh
diri seringkali sangat menarik perhatian saya. Mengapa? Karena saya juga
pernah mau melakukannya, dua kali dalam hidup saya sampai saya menulis
tulisan ini.
Cara Sederhana Mengenali Potensi Diri
Foto dari sini |
Mungkin
banyak di antara kita yang hingga kini belum bisa membaca potensi diri. Andai jawabannya "ya", tak perlu gusar. Tak ada kata terlambat untuk membaca potensi diri. Dan jika potensi diri itu terasa begitu abstrak bahkan nyaris tak terdeteksi, jangan berkecil hati dulu. Percayalah, setiap makhluk
diciptakan dengan potensinya masing-masing.
Jumat, 25 Januari 2013
Menyongsong Kebangkitan (kembali) Industri Gula
![]() |
Sumber Foto : National Geographic |
Sebagai salah satu negara pengimpor
gula terbesar di dunia dengan tingkat konsumsi yang terus mengalami kenaikan
dari waktu ke waktu, sudah saatnya komitmen untuk mewujudkan swasembada gula
semakin diseriusi. Dalam jangka panjang, tentu kita berharap bahwa produksi
gula nasional tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga
sekaligus mengubah posisi Indonesia dari yang semula sebagai salah satu negara
pengimpor gula terbanyak menjadi negara pengekspor gula yang utama di dunia.
Pertanyaannya, mungkinkah harapan ini bisa terwujud? Terdapat sejumlah fakta
dan alasan logis untuk menjawab pertanyaan ini dengan sangat optimis.
Kamis, 24 Januari 2013
Sekolah Gratis dan Berkualitas untuk Semua
![]() |
SMP gratis milik Rumah Zakat (sumber Foto :Okezone) |
Selalu ada jalan bagi setiap kemauan yang keras.
Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas di Indonesia,
secercah harapan itu muncul dari pelaksanaan ekonomi daerah (Otda),
peran masyarakat juga lembaga yang peduli terhadap peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia bagi seluruh anak negeri.
Selasa, 22 Januari 2013
Kreatif Mengemas Nasionalisme
![]() |
Foto : panduanwisata.com |
KRISIS kebangsaan yang kita hadapi saat ini bisa jadi karena upaya penyampaian dan penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan melalui cara-cara yang kurang kreatif. Terutama bagi anak-anak dan remaja yang cenderung mudah bosan. Padahal, mereka adalah generasi penerus bangsa yang menjadi benteng terakhir pertahanan nasionalisme.
Jumat, 18 Januari 2013
Pendidikan di Indonesia "Termahal" di Dunia
![]() |
Foto dari sini |
Seyogyanya, adalah kewajiban negara untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga negaranya, termasuk warga negara yang lemah mental, difabel ataupun berkebutuhan khusus. Namun di negeri yang memiliki kekayaan dan sumber daya alam sangat melimpah ini, pendidikan adalah barang mahal bahkan termasuk yang termahal di dunia. Pendidikan berkualitas apalagi cuma-cuma, masih sebatas mimpi bagi sebagian besar anak Indonesia.
Kamis, 17 Januari 2013
Membawa Anak Ke ATM, Ternyata Kurang Mendidik!
![]() |
Foto dari sini |
Anak jaman sekarang belajar lebih cepat dari zaman kita dulu. Memang sudah masanya karena menurut banyak pakar, anak-anak zaman sekarang khususnya yang masih balita, konon adalah generasi melek teknologi, brillian berinovasi dan punya ekstra suntikan energi yang pada masanya nanti akan tumbuh sebagai pekerja-pekerja berpengetahuan yang terspesialisasi (knowledge workers).
Menyongsong Zero Placement TKI
Kompleksnya persoalan perlindungan hukum dan jaminan keamanan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang tidak menemui titik temu akhirnya memaksa pemerintah bertindak tegas dengan melakukan pengetatan pengiriman TKI ke negara tersebut. Kebijakan yang berlangsung selama tiga bulan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sistem penempatan dan perlindungan TKI di Arab Saudi sekaligus membenahi titik lemahnya. Komisi Rekrutmen Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi pada 14 Februari lalu juga telah mengumumkan penghentian sementara penerimaan TKI. Agen-agen perekrutan disarankan untuk tidak menerima visa kerja TKI. Pemerintah setempat juga diminta untuk tidak lagi memberi visa kerja kepada TKI. Jika ternyata langkah tersebut tak cukup efektif mereduksi masalah, bukan tidak mungkin pemerintah akan mengambil kebijakan yang lebih ekstrim yakni moratorium atau zero placement (penempatan nol).
Selasa, 15 Januari 2013
Kewirausahaan Berbasis Pesantren
![]() |
Sumber Foto : Web GP Ansor |
Cerdas Berponsel? Mari Belajar dari Bangladesh!
![]() |
Sumber Foto : The Daily Star |
Senin, 14 Januari 2013
Membangun Kewirausahaan TKI
Persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) sempat menjadi buzzword dalam beberapa waktu terakhir. Namun, sejauh ini nampaknya belum ada langkah konkret dari pemerintah yang langsung mengena pada akar permasalahan. Dalam hal manajemen pengiriman TKI, sebenarnya pemerintah dapat belajar dari Filipina. Di negara tersebut, manajemen pengiriman tenaga kerja dilakukan profesional. Sejak persiapan pemberangkatan, selama bekerja, dan berada di luar negeri, hingga kembali ke negaranya.
Kamis, 10 Januari 2013
Ratifikasi Butuh Aksi
![]() |
Sumber Foto : Rakyat Merdeka Online |
Pemerintah tak perlu menunggu lama untuk membuktikan kesungguhannya dalam menindaklanjuti ratifikasi Konvensi Buruh Migran Tahun 1990 tentang Perlindungan Pekerja Migran dan Keluarganya yang diputus DPR, 12 April lalu. Hanya berselang beberapa hari setelahnya, kasus tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tewas ditembak Polisi Diraja Malaysia di kawasan Port Dickinson, Negara Bagian Negeri Sembilan, menjadi 'PR' pertama yang harus dituntaskan pemerintah.
Rabu, 09 Januari 2013
Keberlanjutan Pasca-MDGs Awards
![]() |
Sumber Foto dari sini |
Selasa, 08 Januari 2013
Ironi Dana Tak Bertuan di Jamsostek
![]() |
Foto dari sini |
Dua tahun sejak diumumkan pada 2010 lalu, baru
sekitar Rp 500 miliar dari Rp 4,9 triliun dana tak bertuan di Jamsostek
yang berhasil disalurkan. Dana tak bertuan adalah istilah bagi sejumlah
dana peserta Jamsostek untuk jaminan hari tua (JHT) yang belum dicairkan
karena ketidakjelasan siapa dan di mana pemiliknya. Dana
tak bertuan itu merupakan hak sekitar 7 juta peserta Jamsostek yang
sudah non aktif. Dari jumlah itu, baru beberapa ratus ribu peserta yang
mencairkan dana JHT-nya. Masih ada 6 juta lebih peserta yang mungkin
saat ini sebagian besar di antaranya harus menjalani hari tua dalam
kondisi sangat memprihatinkan.
Senin, 07 Januari 2013
Tentang Ibu-isme Masa Kini
![]() |
Sumber Foto : dari sini |
Langganan:
Postingan (Atom)