Facebook memang sangat kreatif. Salah satunya ia bisa jadi
ajang bersedekah. Pastinya tidak pakai koin atau uang kertas. Tidak juga
dengan senyuman (senyum kan juga sedekah). Tapi pakai jempol alias
ngeklik "like".
Fenomena nge-like sempat menjadi perhatian
saya dan suami beberapa waktu lalu. Ada teman di FB yang saya rasa saya
tidak kenal dia, tiba2 kirim inbox minta jempol dan komen. Gak cuma
satu, ada beberapa. Kadang juga sampai ngetag di wall sehingga ketika
teman-teman lain nge-like dan komen, notification saya jadi penuh.
Jujur, saya merasa terganggu. Saya share pada suami soal itu, lebih
tepatnya komplain. Hehe, padahal kan suami tidak ada hubungan sama
sekali sama like ngelike itu...
"Apa sih susahnya
nge-like?" tanya sekaligus komen suami singkat. Iya sih, kan tinggal
klik like, gak pake kalori, sambil merem juga bisa, tapi.....
"Aku
kan gak bisa asal nge-like, aku harus benar-benar suka atau paling
tidak aku paham apa yang aku like atau setidaknya aku kenal sama yang
mau aku like....". Ya, selama ini setidaknya karena tiga alasan itu saya
ngeklik like. Jadi tidak asal nge-like.
Jika saya memang
suka, saya akan ngelike meski tidak diminta atau saya tidak terlalu atau
bahkan tidak kenal sama sekali dengan yg bersangkutan. Dan meski teman,
kalau memang tidak suka, tentu saya tidak akan ngeklik "dislike" karena
memang tidak ada, hehe, maksudnya saya akan diam saja....
"Memang
like-like an gitu buat apa sih?" tanya suami. Dia mungkin tidak tau apa
manfaat dan keuntungannya. Biasalah dunia laki-laki, beda topik:) Tren
like kan masih dimonopoli kaum hawa terutama ibu-ibu.
"Biasanya untuk kuis atau apa, yang paling banyak dapat jempol n komen biasanya jadi pemenang"
"Ya
udah, klik aja, anggap aja bantu teman...." jawab suami. Saya hanya
diam, kalau curhat sama suami memang biasanya begitu, ujung-ujungnya
"take it easy....".
"Anggap saja sedekah" tambahnya.
Hmmmmm......
laki2 kadang lebih simpel ya..
BalasHapuskl sy biasanya kl gak mau notifnya penuh, untuk bbrp status biasanya habis nge-like atau komen sy klik unfollow post. Jd gak menuh2in notif..
Wah kita sama Mbak ke2nai :) saya juga sering menge-klik unfollow post untuk mnyortir agar notif2 yang penting saja yg masuk, but however, todongan jempol dari orang-orang yang tidak kita kenal apalagi sering, cukup mengganggu, hehe. terimakasih sudah mampir :)
BalasHapus